Minggu, 20 Januari 2013

Jaga Mutu Internal & Eksternal



PERBEDAAN DAN KELEBIHAN JAGA MUTU INTERNAL
&  JAGA MUTU EKSTERNAL
Program Menjaga Mutu Internal ( Internal Quality Assurance )
Program menjaga mutu internal adalah bentuk kedudukan organisasi yang bertanggungjawab menyelenggarakan Program Menjaga Mutu berada di dalam institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
            Untuk ini di dalam institusi pelayanan kesehatan tersebut dibentuklah suatu organisasi secara khusus diserahkan tanggung jawab akan menyelenggarakan Program Menjaga Mutu
Macam-macam Program Menjaga Mutu Internal
            Jika ditinjau dari peranan para pelaksananya, secara umum dapat dibedakan atas dua macam:
 Para pelaksana Program Menjaga Mutu adalah para ahli yang tidak terlibat dalam pelayanan kesehatan (expert group) yang secara khusus diberikan wewenang dan tanggung jawab menyelenggarakan Program Menjaga Mutu.
Para pelaksana Program Menjaga Mutu adalah mereka yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan (team based), jadi semacam Gugus Kendali Mutu, sebagaimana yang banyak dibentuk di dunia industri
 Dari dua bentuk organisasi yang dapat dibentuk ini, yang dinilai paling baik adalah bentuk yang kedua, karena sesungguhnya yang paling bertanggung jawab menyelenggarakan Program Menjaga Mutu seyogyanya bukan orang lain melainkan adalah mereka yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan itu sendiri
Program menjaga mutu Eksternal
 Dilaksanakan oleh suatu organisasi khusus yang dibentuk di luar institusi pelayanan kesehatan . Merupakan pelengkap program menjaga mutu internal, yang perannya lebih banyak bersifat lembaga pembanding. (Apabila terdapat perselisihan pendapat tentang hasil penilaian mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh program menjaga mutu internal) .
Bertanggung jawab menyelenggarakan program menjaga mutu. Misalnya, suatu Badan Penyelenggara Program Asuransi Kesehatan, untuk kepentingan programnya, membentuk suatu Unit Program menjaga Mutu, guna memantau, menilai, serta mengajukan saran-saran perbaikan mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh berbagai institusi pelayanan kesehatan yang tergabung dalam program yang dikembangkannya.
Pada program menjaga mutu eksternal seolah-olah ada campur tangan pihak luar untuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh suatu institusi pelayanan kesehatan, yang biasanya sulit diterima
Tim Penjaga Mutu
 Untuk Keberhasilan Program Menjaga Mutu, sebaiknya anggota tim adalah orang yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan itu sendiri.
Untuk dapat membentuk tim ada beberapa langkah yg harus dilakukan:
ü  Melakukan inventarisasi jenis pelayanan kesehatan yg diselenggarakan. Catatlah jenis pelayanan yg pokok saja.
ü  Melakukan inventarisasi tenaga pelaksana yg terlibat dalam pelayanan kesehatan pokok
ü  Menghimpun tenaga pelaksana yg paling bertanggung jawab serta peranannya yg paling penting untuk jadi tim penjaga mutu. Tim paling banyak 12 orang.
ü  Memilih sekurang-kurangnya seorang ketua dan seorang sekretaris yg akan memimpin tim, sisanya duduk sebagai anggota tim.
ü  Menetapkan batas-batas wewenang dan tanggung jawab tim secara keseluruhan serta batas-batas wewenang dan tanggung jawab orang perorang yg duduk dalam tim
ü  Mengumumkan batas-batas wewenang, tanggung jawab dan keberadaan tim kepada semua pihak yg ada dalam institusi kesehatan
Wewenang Dan Tanggung Jawab Tim
v  Menetapkan standar dan indikator mutu pelayanan kesehatan yang akan digunakan
v  Memasyarakatkan standar dan indikator mutu pelayanan tersebut, kalau perlu melakukan program pendidikan dan pelatihan khusus.
v  Menetapkan masalah mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan serta faktor-faktor yang berperan sebagai penyebab.
v  Mendapatkan informasi tentang pelaksanaan pelayanan yang diselenggarakan, kalau perlu melakukan pemeriksaann sendiri secara langsung
v  Menyusun saran-saran perbaikan mutu pelayanan kesehatan dan kalau perlu melaksanakan sendiri saran-saran perbaikan tersebut
v   Mengikut sertakan semua pihak yang ada dalam unit pelayanan untuk melaksanakan saran-saran perbaikan mutu pelayanan kesehatan.
v  Menilai pelaksanaan saran-saran perbaikan yg diajukan serta menyusun saran-saran tindak lanjutnya.
v   Menyarankan sistem insentif dan disinsentif sehubungan dengan pelaksanaan program menjaga mutu pelayanan kesehatan yg diselenggarakan
Pelatihan Tim Menjaga Mutu
 Pelatihan tentang prinsip-prinsip pokok serta teknik menyelenggarakan program menjaga mutu
Kegiatan program menjaga mutu adalah:
·         Menetapkan masalah mutu
·         Menetapkan penyebab masalah mutu
·         Menetapkan cara penyelesaian masalah mutu
·         Melaksanakan cara penyelesaian masalah mutu
·         Melakukan penilaian terhadap hasil yg dicapai
·         Menyusun saran tindak lanjut.

Nilai : A

ANALISIS SWOT





Dengan analisis swot
Rancangan kerja jadi mudah

By : Milla Faidatul.Ch
                                                              NIM : 7210037 (3-A)

Analisis SWOT adalah sebuah analisa yang dicetuskan oleh Albert Humprey pada dasawarsa 1960-1970an. Analisa ini merupakan sebuah akronim dari huruf awalnya yaitu Strenghts (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunity (kesempatan) dan Threat (Ancaman). (Dikutip dari www,untirta-network.co.cc).

            Analisis SWOT merupakan analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor kekuatan (Strenght) dan kelemahan (Weakness). Sementara analisis eksternal meliputi penilaian terhadap faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threaths).


Strengh (kekuatan)adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.

v  Positive tangible and intangible attributes, internal to an organization.

v  They are within the organization’s control.

Weakness (Kelemahan)

Adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak dimiliki oleh organisasi.

Kelemahan itu terkadang lebih mudah dilihat daripada sebuah kekuatan, namun ada beberapa hal yang menjadikan kelemahan itu tidak diberikan solusi yang tepat dikarenakan tidak dimaksimalkan kekuatan yang sudah ada.

Kenali kekurangan diri sendiri agar tidak sombong
dan ketahui kelebihan diri sendiri agar tidak rendah diri.

Opportunity (kesempatan)

Adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan kesempatan bagi organisasi atau program kita untuk memanfaatkannya.

Opportunity tidak hanya berupa kebijakan atau peluang dalam hal mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi bisa juga berupa respon masyarakat atau isu yang sedang diangkat.

“Luck is a matter of preparation meeting opportunity ??? Keberuntungan adalah sesuatu dimana persiapan bertemu dengan kesempatan (Oprah Winfrey)

Threats (ancaman)

Adalah factor negative dari lingkungan yang memberikan hambatan bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi dan program.

Ancaman ini adalah hal yang terkadang selalu terlewat dikarenakan banyak yang ingin mencoba untuk kontroversi atau out of stream (melawan arus) namun pada kenyataannya organisasi tersebut lebih banyak layu sebelum berkembang.

External factors, beyond an organization’s control, which could place the organization mission or operation  at risk.

Metode analisys SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yg paling dasar, yg berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi yg berbeda. Hasil analisa biasanya adalah arahan/rekomendasi utk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan  dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman.Jika digunakan dgn benar, analisis SWOT akan membantu kita untuk melihat sisi-sisi yg terlupakan atau tidak terlihat selama ini.

Analisis  ini bersifat deskriptif dan terkadang akan sangat subjektif, karena bisa jadi dua orang yang menganalisis sebuah organisasi akan memandang berbeda ke empat bagian tersebut. Hal ini diwajarkan, karena analisis SWOT adalah sebuah analisis yang akan memberikan output berupa arahan dan tidak memberikan solusi “ajaib” dalam sebuah permasalahan. (Dikutip dari www.imadiklus.com)

Dari pembahasan diatas analisis SWOT merupakan instrumen yang ampuh dalam melakukan analisis strategi. Keampuhan tersebut terletak pada kemampuan para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.



Aplikasi Analisis SWOT untuk Menjadi Bidan Terbaik


Kekuatan (Strenght)
  • Bisa melakukan tugas sebagai bidan (melakukan APN, merawat BBL , KB)  walaupun belum semuanya
  •  Ingin mengurangi AKI dan AKB
  • Senang terhadap profesi yang bisa menolong orang terutama ibu dan bayi
  • Mampu bersikap sopan dan santun pada pasien/klien
Kelemahan (Weakness)
  • Mudah capek dan sakit
  • Rasa males sering muncul
  • Kurang percaya diri
  • Skill masih kurang
  • Belum berkompeten
Kesempatan (Opportunity)
  • Ada lahan/tempat untuk praktek
  • Orang tua mendukung menjadi bidan
  • Sepupu ada yang menjadi tenaga kesehatan
  • Ada tawaran kerja dari rekan orang tua
  • Di desa tenaga bidan masih kurang
Ancaman (Threat)
  • Banyak bidan senior yang lebih kompeten
  • Bidan banyak aturan
  • Bidan mendapat sanksi jika terjadi mal praktek
  • Saudara ada yang tidak mendukung jadi bidan